JALANMERAH-Pekanbaru- Berdasarkan data survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yakni 27,67 persen. Pemerintah Republik Indonesia menargetkan untuk menurunkan angka tersebut menjadi 14 persen pada tahun 2024. Sedangkan data prevalensi stunting di Provinsi Riau sebesar 23,7 persen. Pemerintah juga telah melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting itu, mulai dari intervensi sejak sebelum pernikahan melalui bimbingan perkawinan hingga program pendampingan gizi pada ibu dan anak melalui posyandu.
Permasalahan stunting ini memang perlu ‘dikeroyok’ bersama-sama. Salah satu visi dari pembangunan berkelanjutan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) yang merupakan induk bisnis dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengambil peran untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Bersama PT Asia Pacific Rayon (APR) yang juga bagian dari grup bisnis Royal Golden Eagle (RGE) melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada para balita yang berada di sekitar daerah operasional perusahaan, salah satunya Kabupaten Pelalawan.
Pemberitan PMT ini diberikan kepada 3.000 balita dan 100 ibu hamil (Bumil) yang berada di Kabupaten Pelalawan. Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pelalawan, Sela Pitaloka mengatakan dukungan ini sangat berarti karena Kabupaten Pelalawan menjadi salah satu daerah lokasi khusus (lokus) intervensi stunting di Riau.
“Masalah stunting harus kita tanggulangi bersama. Kami harap kolaborasi ini terus berkelanjutan sehingga angka stunting mengalami penurunan,” tuturnya.
Manager Stakeholder Relation (SHR) PT RAPP wilayah Pelalawan, Mabrur AR mengatakan stunting dapat dicegah dengan memastikan kesehatan dan kecukupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dimulai dari janin hingga anak usia dua tahun. Hal ini bisa dicapai bila ibu hamil makan makanan yang bergizi seimbang, terutama makanan yang bersumber protein hewani agar janin sehat dan bayi yang lahir selamat.
“Perusahaan membantu PMT untuk untuk mendukung tercapainya target pemerintah untuk stunting. Sebab, anak-anak kita adalah masa depan bangsa sehingga membutuhkan gizi yang baik agar tumbuh kembangnya baik,” ujar Mabrur.
Ditambahkan Mabrur, kegiatan ini merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kesehatan balita dan asupan balita sehingga kasus stunting bisa ditanggulangi. Hal ini menjadi tujuan pembangunan secara nasional dan setiap kabupaten menjadi isu yang diperhatikan. Selain itu program ini merupakan salah satu visi program berkelanjutan dari APRIL 2030 dimana perusahaan berfokus pada upaya menurunkan prevalensi tengkes (stunting) pada anak balita di Provinsi Riau.*(rilis)