JALANMERAHTV -SEKADAU- Kejadian memilukan terjadi, yakni jembatan penghubung yang terdapat di ruas jalan provinsi antara Kecamatan Nanga Taman dan Kecamatan Nanga Mahap tepatnya di daerah Pekawai, ambruk atau patah, Minggu (17/09/2023). Ambruknya jembatan tersebut diduga karena dilintasi truk pengangkut tiang PLN bermuatan over kapasitas.
Jembatan Pekawai merupakan salah satu dari sejumlah pekerjaan jembatan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui program penyelenggaraan jalan.
Diketahui paket pekerjaan senilai Rp 9.742.116.000,00 melalui APBD Kalbar tahun angaran 2023 yang dikerjakan oleh CV Tiara Kencana dengan konsultan supervise PT Madya Jasa Konsultan selama 134 hari kalender.
Namun khusus untuk pengerjaan jembatan Pekawai tidak terdapat plang proyek, sehingga disayangkan warga. Bahkan pengerjaan jembatan Pekawai yang ambruk saat ini hanya dilakukan selama dua hari.
“Masak proyek pemerintah tidak ada plang pekerjaan, bagaimana masyarakat mau tahu,” kata satu diantara warga yang meminta namanya tidak disebutkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Nanga Mahap, Solihin, mengatakan, jembatan Pekawai yang ambruk tersebut sedang di koordinasikan oleh pihak PLN, dan mereka akan bertanggungjawab atas kerusakan itu.
“Lagi dipahami oleh orang PLN dan PT, karena merka yang patahkan, kemungkinan besok sudah dieksekusi (diperbaiki,red),” ujarnya, Minggu (17/09/23) .
Camat Nanga Mahap meminta agar kendaraan yang melebihi kapasitas untuk tidak memaksakan melewati jembatan kayu.
Selain itu, warga juga meminta agar pembangunan jembatan di jalan provinsi penghubung Rawak, Taman dan Nanga Mahap dilakukan dengan rangka baja sehingga memiliki kekuatan dalam jangka waktu lama.*(red/SURYA)