Breaking Posts

6/trending/recent

Logo

Type Here to Get Search Results !

Iklan JM bs

Krem-dan-Kuning-Simpel-Sertifikat-Penghargaan-20231117-141715-0000

 

Rektor Ngaku Diludahi dan Mau Dipukul, 7 Dosen UIN SUSKA Riau Membantah


JALANMERAHTV -PEKANBARU- Viral, adanya polemik antara Dosen dan Rektor Universitas Islam Negri (UIN) Suska Riau. Mulai dari Dosen melaporkan Rektor ke Polda Riau dan KPK, lalu video viral cekcok di halaman mesjid dan di ruangan rektor. Akhirnya 7 Dosen memberikan klarifikasi kepada wartawan, Selasa (19/9/23).

Tujuh Dosen UIN Suska memberikan klarifikasi bantahan tersebut adalah Iskandar Amel, Irwanda, Rony Riansyah, M Nuh, Alimudin, Rado Yendra. Para dosen mengatakan narasi yang diumbar termasuk potongan video yang beredar di publik tidak sesuai fakta sesungguhnya.

"Itu fitnah besar! Potongan video itu sengaja disebar Hairunnas dengan narasi yang dibuatnya tanpa melihat keseluruhan. Ada juga pernyataan yang kami sendiri tidak berbuat, tapi disampaikannya ke publik. Seakan dia yang mulia, kami yang zholim," kata Dosen UIN Suska, Rony Riansyah.

Menurut Rony, potongan video sengaja disebar ke masyarakat untuk memberikan stigma negatif terhadap para Dosen yang diantaranya telah melaporkan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Hairunnas secara berjamaah. Seperti dugaan korupsi remunerasi, honorarium ilegal, belanja fiktif, pengadaan barang dan jasa di UIN Suska.

Ada pun salah satu pernyataan yang dibantah Rony dalam video sempat menghebohkan saat terjadi di ruang rektor pada Sabtu (9/9/23) lalu, ketika rektor mengaku diludahi dosen Rony. Pengakuan Rektor yang menyebabkan akibat ludah tersebut wajah serta bagian mata, rambut berlumuran air liur merupakan kebohongan besar yang tidak bisa ditolerir.

"Saya mohon masyarakat mencermati atas semua yang terjadi, saya tidak memaki orangnya namun yang saya maki adalah kelakuannya. Karna menurut saya manusia yang zhalim memakan hak orang lain itu seperti binatang, dan cerita ludah meludah itu adalah dongeng semata," terang Dosen Rony.

Sambungnya lagi, "Karna sudah jelas kita cermati bukti-bukti video tadi, mana mungkin saya meludahi dia (Rekto,red) sementara ada 2 orang keamanan berbadan besar,"ungkap Roni.

Pernyataan rektor yang menyebutkan bahwa para Dosen menerobos masuk ruangan Rektor, kemudian berusaha memukulnya Rektor juga dibantah Rony. Apalagi pengakuan rektor lainnya yang dinarasikan ketika hendak dipukul lalu mengelak benar-benar didramatisir oleh rektor.

"Katanya karena tidak berhasil memukulnya karena ia mengelak, kemudian saya meludahinya. Dibilang lagi menerobos, masuk ke ruangan Rektor itu pakai kode akses. Itukan fitnah," tutup Rony.*(red/Putra)

IKLAN DALAM POS