JALANMERAHTV -MADINA- Sekelompok masyarakat pendukung Calon Kepala Desa (Cakades) 03 Desa Huta Dame, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Senin (18/9/23) melakukan aksi damai menolak hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di desa tersebut.
Mereka menggelar aksinya di Kantor Bupati Mandailing Natal(Madina) dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Madina.
Dalam Orasi mereka di Kantor Bupati Madina Beslan Herman berujar masyarakat tidak ingin Di pimpin Kades hasil pemilihan dengan cara melakukan money p (Politik uang).
"Politik uang merupakan benih-benih korupsi,Kami tidak ingin memiliki Pemimpin yang Korupsi."ujar Kordinator Beslan.
Beslan juga berujar dalam orasinya,sebelum dilakukan pemilihan kepala desa, para Cakades melakukan penandatanganan yang disaksikan dan juga ditanda tangani Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Huta Dame untuk tidak melakukan politik uang.
"Malam sebelum pemilihan, BPD melakukan musyawarah yang dihadiri masyarakat dan Cakades, yang mana dalam musyawarah tersebut seluruh Cakades tidak melakukan politik uang. Apa bila Salah Satu Cakades Melanggar akan Didenda Rp.50.000.000.(Lima Puluh juta Rupiah.) dan akan Didiskualifikasi."lanjutnya.
Zulham simamora dengan menggunakan TOA megatakan,Warga desa menjunjung tinggi demokrasi di Indonesia dan menilai demokrasi di Desa telah dicederai oleh Cakades yang ingin menang dengan cara politik uang.
"Kalau kesepakatan yang di buat oleh BPD dan di saksikan Masyarakat tidak di junjung tinggi dan dihargai, lebih baik bubarkan saja BPD,"ucapnya.
Aksi massa damai di kantor Bupati Madina, diterima Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) AlamulHaq.
Dihadapan massa, Sekdakab Madina Alamulhaq mengatakan, Akan menyampaikan aspirasi yang disampaikan massa dan selanjutnya akan disampaikan ke pimpinan.
"Terima kasih atas kehadiran masyarakat Desa Huta Dame ,dan apa yang menjadi keluhan dan aspirasi ini akan kita sampaikan ke pimpinan."kata Alamulhaq.*(red/Suh)
