JALANMERAHTV -PAMEKASAN- Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Assalafiyah (STISA) Pamekasan menggelar wisuda sarjana ke-IV, yang dilaksanakan di Gedung Bakorwil IV Pamekasan, Sabtu (2/12/2023).
Wisuda sarjana ke-IV ini turut dihadiri oleh Ketua yayasan As Salafiyah Sumber Dhuko Ahmad Mudatsir MH, Ketua STISA Pamekasan Dr. Ali Makki M.Pd.I, para pimpinan STISA, Kepala Pengadilan Agama Pamekasan Mashuri, dan para tamu undangan lainnya.
Ketua yayasan As Salafiyah Sumber Dhuko, KH Ahmad Mudatsir MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa semangat STISA adalah semangat menegakkan tujuan bernegara. Dia menyebutkan, pada alinea pertama pembukaan UUD 1945 berbunyi 'Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan'.
"STISA, lebih luas lagi pondok pesantren As Salafiyah Sumber Dhuko telah melakukan berbagai hal termasuk kegiatan, misalnya penggalangan dana untuk warga Gaza di Palestina. Hal itu menandakan bahwa kita peduli terhadap tujuan bernegara kita yaitu mengecam terhadap penjajahan dan terorisme dalam bentuk apapun," katanya saat sambutan di hadapan para wisudawan-wisudawati STISA Pamekasan.
Terhadap yang telah dilakukan oleh STISA, kata KH Ahmad Mudatsir, wisudawan-wisudawati STISA ke-IV ini dapat dikatakan sebagai wisudawan-wisudawati Gaza.
"Oleh sebab itu, patut diapresiasi para wisudawan-wisudawati 2023 ini sebagai wisudawan Gaza. Kita bukan memantas-mantaskan dengan perjuangan para warga Gaza, tidak. Justru sebaliknya, kita menginternalisasi nilai-nilai apa yang ada di mars STISA tadi. Amal ilmuku, ilmu amalku. Jadi, kesatuan amal dan ilmu itu sangat penting," terangnya.
Dijelaskan, di kitab kuning Matnuz Zubad 'orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya itu diazab oleh Allah sebelum orang-orang penyembah berhala'. "Nah itu intinya. Tanggung jawab setelah wisuda ini sangat berat sekali. Meskipun saat diwisuda ada rasa senang dan gembira, namun tanggung jawabnya sangat berat sekali. Karena ketika seseorang sudah memiliki pengetahuan, maka tanggung jawabnya bertambah," katanya.
Bagaimana mempertanggung jawabannya, dapat dilakukan dengan hal-hal kecil dan dimulai dari diri sendiri. "Itu betul-betul sarjana, bukan sarjana yang hanya memiliki gelar namun masih menjadi pembohong. Misalnya begitu," ungkapnya.
Menurutnya, kesadaran (memiliki tanggung jawab sebagai sarjana) itu harus dibangun dari dunia sampai akhirat. "Karenanya, saya berpesan kepada para wisudawan-wisudawati ini bahwa perjalanan kita masih jauh hingga kita mempertanggung jawabkan nya di akhirat nanti. Di dunia ini, tempat kita untuk beramal. Perjalanan masih panjang, penting bagi kita untuk terus berproses," tegas kiai muda itu.
Para wisudawan-wisudawati ini, lanjut dia, harus berani menjadi advokat, harus berani melakukan terobosan-terobosan hukum, harus berani mengadvokasi orang-orang tidak mampu. "Harus berani. Sebab, tidak akan pernah mulia orang-orang yang tidak berani itu. Orang-orang yang tidak pernah keluar dari zona nyaman tidak akan pernah mulia," ungkapnya.
"Jadi ingat baik-baik pesan saya bahwa keberanian itu penting untuk berproses. Mengamalkan ilmu, membantu orang lain, kalian sarjana hukum sejak yudisium," tegasnya.
Sementara Ketua STISA Pamekasan Dr Ali Makki M.Pd.I dalam laporannya mengatakan, atas nama civitas akademika STISA Pamekasan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik pihak pondok pesantren As Salafiyah Sumber Dhuko, pihak kampus, kepanitiaan, para tamu undangan, serta para wali mahasiswa yang telah mengantarkan putra-putrinya sampai pada jenjang strata 1.
"Semoga para wisudawan-wisudawati ini, semoga ilmunya bermanfaat dan mendapatkan barokah," katanya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa STISA Pamekasan hingga melahirkan generasi lulusan ke-IV ini telah melakukan semaksimal mungkin Tridharma Perguruan Tinggi.
"Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat sudah kami lakukan berbagai tahapan-tahapan tersebut kepada para mahasiswa kami selama empat tahun," katanya.
Pihaknya menyampaikan bahwa pada lulusan ke-IV ini terdapat empat mahasiswanya yang telah berhasil menerbitkan buku. "Kami bangga, semoga ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi para mahasiswa lainnya," katanya penuh harap.
Lebih lanjut, Dr Ali Makki menuturkan bahwa dalam rangka mengembangkan potensi kelembagaan, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai kampus. "Hal ini merupakan cara kami untuk terus berkembang. Sedikit demi sedikit kami mendapatkan pembelajaran dan pengalaman untuk kemajuan STISA Pamekasan ke depan," terangnya.
Untuk diketahui, wisuda STISA Pamekasan Ke-IV ini terdapat 50 mahasiswa yang diwisuda dari dua prodi, yakni prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan prodi Hukum Keluarga Islam (HKI).
Ada pun mahasiswa yang diwisuda dari Prodi HES terdapat 30 mahasiswa. Kemudian, prodi HKI sebanyak 20 mahasiswa. (dewa/ana)