JALANMERAHTV -SUMENEP- Seorang wartawan asal Dusun Taroh,Desa Ambuten Barat, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep menjadi korban penganiayaan brutal oleh dua oknum guru ngaji.
Kuli tinta inisial Al media Detikzone.net mendapat perlakuan kebiadaban hingga percobaan pembunuhan dengan sebilah celurit oleh dua (2) oknum guru ngaji, Rabu (03/1/2024)
Mirisnya, terduga pelaku yang diduga berprofesi sebagai guru ngaji tersebut merupakan anak dan orang tua, masing masing dari mereka memiliki identitas Maulid (anak) dan Abdurrahman (bapak).
Peristiwa penganiayaan brutal dan percobaan pembunuhan terhadap wartawan langsung dilaporkan ke pihak kepolisian resor (Polres) Sumenep.
Berikut laporan penganiayaan brutal dan percobaab pembunahan berdasarkan LP/B/1/1/2024/SPLT/Polsek Ambunten/Polres Sumenep/Polda Jawa Timur.
Diungkapkan oleh korban (Al), ia mengaku penganiayaan yang menimpa dirinya yang diduga dilakukan secara bersama- sama oleh Abdurrahman dan Maulid itu.Kejadian itu terjadi pada hari Selasa (02/1/2024) sekira pukul 17.00 wib, waktu itu dirinya sedang menggendong bayinya yang tengah rewel, kemudian ada mobil Suzuki Carry yang melintas didepan rumahnya dengan memblayer mobilnya sebanyak dua kali.
"Saat saya menggendong bayi yang rewel, tiba -tiba ada mobil yang dikendarai Maulidi memblayer di depan rumah saya. Kemudian saya menyerahkan anak ke istri dan saya mengejar mobil tersebut dengan jarak kurang lebih 500 meter dari rumah dengan tujuan menanyakan apa maksud dan tujuan membayar mobil," ungkap AL.
Al, lalu bertanya kepada terduga pelaku Maulid, dengan congkaknya pelaku langsung menjawab arapa'ah ( mau apa), arapa'ah (mau apa),ujarnya menirukan.
"Tiba-tiba orang tua Maulid, Abdurrahman langsung berlari ke arah saya dan langsung menendang dada saya dan terjatuh," urainya.
Saat itu, sontak saya kaget tiba-tiba diserang orang tua Maulid, Al kemudian mencoba bangun, namun lagi-lagi dibantai habis- habisan oleh anak dan orang tua yang berprofesi sebagai guru ngaji tersebut hingga wajahnya terluka penuh darah.
"Tak hanya itu, Abdurrahman dan Maulid juga menghajar wajah saya hingg luka berdarah di pelipis bagian kiri," ucapnya.
Bahkan, Maulid sampai nekat mengeluarkan sebilah celurit namun ditahan oleh tetangganya,tambahnya.
Melihat cara Maulid, saya melihat kalau saya akan dibunuh pakai celurit untung dilerai orang," pungkasnya.
Sementara itu, Pimred Detikzone.net Igusty Madani meminta kepada Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko dan Kasatreskrim Polres Sumenep untuk memberi atensi terhadap tindak pidana pengeroyokan biadab yang diduga dilakukan oleh 2 oknum guru ngaji.
"Wajib bagi Polres Sumenep untuk memberi atensi terhadap pelaporan wartawan saya yang telah menjadi korban kebiadaban oknum guru ngaji tersebut," ujarnya.
Igusty Madani menyebut perbuatan oknum guru ngaji yang tidak mengedepankan akhlak seperti itu sangat memalukan dan tidak patut dicontoh.
"Saya bersumpah, saya akan mengawal kasus ini hingga dia menerima ganjaran yang setimpal. Oknum guru ngaji macam apa jika bertindak layaknya preman seperti ini," tegasnya. (ana)